Dengancara ini, bensin meleleh dan bocor ke tangki bensin. Bensin adalah campuran alkana dan rantai C6H14-C9H20. 4. Fraksi Keempat Fraksi ini menghasilkan nafta. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 200 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 200 oC.
Apabilakortek adrenal memproduksi kortisol dalam jumlah besar, kondisi yang terjadi adalah A. produksi CRH menurun. B. produksi ACTH meningkat. C. aktivitas hipotalamus akan meningkat. D. aktivit
Terjemahanfrasa MEMPRODUKSI DALAM JUMLAH BESAR ANTIBODI dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "MEMPRODUKSI DALAM JUMLAH BESAR ANTIBODI" dalam kalimat dengan terjemahannya: Sel B menanggapi patogen dengan memproduksi dalam jumlah besar antibodi yang kemudian menetralkan benda asing
Bagaimanacara menyiapkan daging babi untuk dibekukan? Petunjuk arah. Tempatkan daging babi dalam 9-in tanpa lemak. loyang persegi. Tuang kaldu ayam di atas daging. Tutup dan panggang pada suhu 350 ° selama 45-55 menit atau sampai termometer mencapai 160 °. Dingin. Bungkus dalam foil tugas berat atau tempatkan di tas freezer; beku hingga 4 bulan.
MemahamiSkala Ekonomis. Skala ekonomis adalah ketika biaya rata-rata untuk membuat satu produk berkurang ketika perusahaan meningkatkan produksi. Ini dapat dihasilkan dari perubahan di dalam atau di luar perusahaan. Skala ekonomi internal dapat terjadi ketika bisnis meningkatkan teknologi atau menemukan tenaga kerja yang lebih murah.
Penambahan6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat meningkatkan bilangan oktan 15-20 satuan. Bensin yang telah ditambah TEL dengan bilangan oktan 80 disebut bensin premium. Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan adalah termal reforming. Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi alkana bercabang dan sikloalkana.
Crackingadalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil. Proses crakcing ini sering disebut sebagai proses refinery. Secara umum proses cracking ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
Indonesiamenargetkan penggunaan energi nabati pengganti solar untuk mengurangi gas emisi, tapi ini bisa juga berdampak terhadap pembabatan hutan dalam prosesnya.
VQsl. Proses Pengolahan Minyak Bumi – Tahukah kalian bagaimana proses pengolahan bensin atau minyak bumi lainnya yang sering kita gunakan sehari-hari? Minyak bumi sebenarnya adalah campuran cair yang terdiri dari jutaan senyawa. Sebagian besar adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa ini terbentuk selama dekomposisi fosil tumbuhan dan hewan. Minyak bumi merupakan bahan baku pertambangan yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumber energi. Seperti bahan bakar dari LPG, bensin, solar hingga minyak tanah, bahan seperti lilin parafin dan aspal. Berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik, karet sintetis, deterjen, obat-obatan, dll terbuat dari minyak bumi. lalu bagaimana proses pengolahan minyak bumi tersebut? Berikut ini penjelasan tentang minyak mentah, dimulai dari asal usul minyak mentah, komposisinya, dan proses pengolahannya Mengenal Apa Itu Minyak Bumi?Proses Pengolahan Minyak Bumi1. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertamaa. Pecahan Pertama2. Fraksi Kedua3. Fraksi Ketiga4. Fraksi Keempat5. Fraksi Kelima6. Fraksi Keenam7. Fraksi Ketujuh2. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Keduaa. Konversi Struktur Kimiab. Metode Ekstraksic. Proses Kristalisasid. Pemurnian perlakuan Produk Mengenal Apa Itu Minyak Bumi? Minyak bumi adalah campuran kompleks yang terutama terdiri dari sekitar 90% hingga 97% senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah terutama adalah alkana, dan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang, atau nitrogen. Gas alam terutama terdiri dari alkana kadar rendah C1 hingga C4 yang komponen utamanya adalah metana. Selain alkana, ada gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, atau sejumlah kecil gas langka seperti helium. Minyak bumi terbentuk dari pelapukan puing-puing berbagai jenis organisme seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, dan telah terkubur dengan lumpur di dasar laut selama jutaan tahun. Lumpur berubah menjadi berbagai batuan sedimen berpori, tetapi puing-puing organisme bergerak ke daerah bertekanan rendah dan terkumpul di batuan kedap air di daerah perangkap. Gas alam, minyak dan air dihasilkan sebagai deposit minyak. Gas alam berada di rongga atas dan minyak cair mengapung di atas reservoir. Klasifikasi adalah sebagai berikut ini Mikroorganisme yang mengandung lumpur Berjuta-juta tahun dirawat Sedimen dari dasar laut Menghasilkan polusi minyak dan gas Tidak ada Minyak bumi dan gas alam yang sering disebut sebagai bahan bakar fosil karena minyak bumi berasal dari puing-puing organisme hidup, yang terakumulasi sebagai deposit minyak bumi di batuan permeabel Bahan bakar fosil diklasifikasikan sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan. Pasalnya, proses pembentukan minyak mentah sangat lama Untuk mengekstrak minyak, perlu melakukan proses pengeboran. Minyak mentah yang ditemukan biasanya dicampur dengan gas alam. Minyak mentah adalah minyak yang dipisahkan dari gas alam berupa cairan berwarna hitam pekat yang berbau. Minyak mentah ini tidak dapat digunakan secara langsung dan harus dimurnikan dengan destilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah memisahkan komponen-komponen suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dan memperoleh sekelompok komponen dalam rentang didih tertentu yang disebut fraksi. Lebih jelasnya, berikut ini proses pengolahan minyak bumi Proses mengubah fosil hewan menjadi minyak melewati beberapa tahapan yang sangat panjang. Pertama, para ahli melakukan eksplorasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi kondisi geologi guna menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak bumi. Umumnya, mereka mengambil bidikan udara untuk membuat peta topografi. Setelah menentukan daerah yang akan disurvei, para ahli kebumian geolog mencari sampel batuan dan formasi batuan yang muncul dari permukaan karang dan tebing untuk penelitian laboratorium. Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan survei geofisika. Mereka melakukan ini dengan menyebabkan gempa bumi kecil dan getaran di bawah tanah aktivitas seismik. Gelombang berosilasi dari ledakan ini turun dan memantul dari permukaan bumi. Dengan cara ini, situs yang mengandung minyak dapat dievaluasi secara ilmiah. Daerah bawah tanah yang tidak berpori disebut antiklin atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan bawah berisi air, lapisan atas berisi minyak, dan di atas minyak rongga berisi gas alam. Jika cekungan tersebut mengandung minyak dalam jumlah besar, maka akan dilakukan penggalian untuk mengidentifikasi lokasi yang diperkirakan mengandung minyak, kemudian langkah selanjutnya adalah eksploitasi. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan produksi minyak. Kegiatan ini meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur, transportasi untuk pemisahan dan pemurnian minyak, penyimpanan dan pembangunan fasilitas pengolahan. Sumur pemboran menghasilkan minyak mentah yang perlu diolah kembali, selain minyak mentah juga menghasilkan air dan polutan lainnya. Zat selain minyak mentah dipisahkan sebelum diproses lebih lanjut. Komponen utama minyak mentah hasil galian adalah campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon. Senyawa lain seperti belerang, nitrogen dan oksigen hadir dalam jumlah kecil. Berikut ini daftar komponen yang menunjukkan persentase senyawa yang terkandung dalam minyak mentah crude oil. Kelompok Unsur Karbon 84% Hidrogen 14% Sulfur Antara 1% Sampai 3% Nitrogen kurang dari 1% Oksigen Kurang dari 1% Logam Kurang dari 1% Garam kurang dari 1% Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, senyawa aromatik, naftalena, alkena dan alkuna. Senyawa ini berbeda dalam panjang rantai dan titik didih. Semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik didihnya. Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen minyak mentah harus dipisahkan menurut titik didihnya. Proses yang digunakan adalah distilasi bertingkat. Menurut Grameds, apakah ada proses pemisahan selain destilasi? Minyak mentah yang diekstraksi dari sumur minyak pada semua tahap pemrosesan minyak mentah tidak dapat digunakan atau digunakan secara langsung untuk berbagai keperluan. Minyak mentah masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, terutama asam dan basa mentah yang ditambahkan karena merupakan komponen utama hidrokarbon alifatik mulai dari rantai C sederhana atau pendek hingga rantai C banyak atau panjang dan senyawa non-hidrokarbon. Minyak mentah, yang berbentuk cair pada suhu dan tekanan normal, berkisar dari titik didih yang sangat rendah hingga sangat tinggi untuk senyawa hidrokarbon. Titik didih hidrokarbon alkana meningkat dengan meningkatnya jumlah atom karbon dalam molekul. Karena perbedaan titik didih komponen minyak bumi, minyak mentah dipisahkan menjadi beberapa fraksi dalam proses distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah suatu proses penyulingan distilasi dimana digunakan langkah-langkah pendinginan atau fraksi-fraksi sesuai dengan kurva didih campuran yang diinginkan, sehingga terjadi proses kondensasi pada beberapa tahapan/fraksi. Metode ini disebut pengurutan. Minyak mentah tidak dapat dipisahkan menjadi komponen murni senyawa individu. Hal ini tidak mungkin karena ketidakpraktisan dan fakta bahwa minyak bumi mengandung banyak senyawa hidrokarbon serta senyawa non-hidrokarbon. Dalam hal ini, senyawa hidrokarbon memiliki isomer dengan titik didih yang berdekatan. Oleh karena itu, minyak mentah dipisahkan dengan proses distilasi bertingkat. Fraksi yang diperoleh dari fraksi minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang mendidih pada temperatur tertentu. Berikut ini proses pengolahan minyak bumi, dari tahap pertama sampai minyak mentah siap digunakan 1. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama Tahap pertama adalah proses distilasi bertingkat, yaitu dengan memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi. Komponen titik didih tinggi tetap cair dan jatuh ke dasar, sedangkan komponen titik didih rendah menguap dan naik melalui bejana penahanan yang disebut menara gelembung. Semakin tinggi suhu, semakin rendah suhu menara distilasi fraksional. Akibatnya, komponen titik didih tinggi mengembun dan memisahkan, dan komponen titik didih rendah naik dan kembali ke keadaan semula. Misalnya, pastikan bahwa komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen gas pada suhu kamar. Hasil sortasi oli adalah sebagai berikut a. Pecahan Pertama Fraksi ini menghasilkan fraksi yang paling ringan, gas. Minyak mentah dengan titik didih di bawah 30°C berarti berwujud gas pada suhu kamar. Gas pada tahap ini adalah bentuk gas yang awalnya larut dalam minyak mentah, sedangkan bentuk gas yang tidak larut akan dipisahkan saat proses pengeboran berlangsung. Gas yang dihasilkan pada tahap ini adalah bentuk unsur Liquid Natural Gas LNG yang mengandung unsur utama propana C3H8 dan butana C4H10, dan Liquid Petroleum Gas LPG yang mengandung metana CH4 dan etana C2H6. 2. Fraksi Kedua Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Perlu Grameds ketahui bahwa minyak bumi pada titik didih lebih kecil 90 oC, masih berbentuk uap, dan akan masuk ke bagian pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada tahap ini, bahan petroleum eter bensin ringan kemudian akan mengalami pencairan dan keluar ke bagian penampungan di petroleum eter. Petroleum eter adalah campuran alkana dengan rantai C5H12 hingga C6H14. 3. Fraksi Ketiga Fraksi ini menghasilkan bensin gasoline. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 175 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 90 oC sampai 175 oC. Dengan cara ini, bensin meleleh dan bocor ke tangki bensin. Bensin adalah campuran alkana dan rantai C6H14-C9H20. 4. Fraksi Keempat Fraksi ini menghasilkan nafta. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 200 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 200 oC. Rute ini mencairkan nafta nafta berat ke dalam reservoir nafta. Nafta adalah campuran alkana dan rantai C9H20-C12H26. 5. Fraksi Kelima Fraksi ini menghasilkan minyak tanah kerosene. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 275 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 275 oC. Pada jalur ini, minyak tanah kerosene meleleh dan bocor ke reservoir minyak tanah. Minyak tanah kerosene merupakan campuran alkana dan rantai C12H26–C15H32. 6. Fraksi Keenam Fraksi ini menghasilkan minyak ringan light oil. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 375 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 250 oC dan 375 oC. Dengan cara ini, minyak ringan light oil meleleh dan masuk ke reservoir minyak ringan light oil. Minyak solar adalah campuran rantai alkana dan C15H32-C16H34. 7. Fraksi Ketujuh Pecahan ini memberikan residu. Minyak mentah dipanaskan hingga suhu tinggi melebihi 375 ° C, yang menyebabkan penguapan. Rute ini menghasilkan residu yang tidak mudah menguap dan menguap. Residu non-volatil berasal dari minyak non-volatil seperti aspal dan batubara minyak bumi. Residu evaporasi berasal dari minyak evaporasi dan masuk ke kolom pendingin pada suhu 375°C. Minyak pelumas C16H34–C20H42 digunakan untuk melumasi mesin, parafin C21H44–C24H50 digunakan untuk membuat lilin, dan aspal rantai C lebih besar dari C36H74 digunakan untuk melapisi bahan bakar dan jalan. 2. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lebih lanjut dari hasil unit pengolahan tahap pertama. Pengolahan pada tahap ini bertujuan untuk mengekstraksi dan memproduksi berbagai jenis Bahan Bakar Minyak BBM dan Non Bahan Bakar Minyak non BBM dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang lebih tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan pasar. Pada tahap perlakuan kedua, terjadi perubahan struktur kimia. Dapat berupa dekomposisi molekul proses cracking, fusi molekul proses polimerisasi, alkilasi, atau perubahan struktur molekul proses modifikasi. Pemrosesan lebih lanjut dapat berupa proses seperti berikut ini a. Konversi Struktur Kimia Dalam proses ini, senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui proses kimia seperti berikut ini Cracking Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil, menghasilkan titik didih dan stabilitas yang rendah. Proses ini dapat dijalankan sebagai berikut Pirolisis adalah proses perengkahan yang hanya menggunakan suhu dan tekanan tinggi Dekomposisi katalitik, yaitu proses dekomposisi yang menggunakan panas dan katalis untuk mengubah destilasi dengan titik didih tinggi menjadi bensin dan kerosin. Butana dan gas lainnya juga diproduksi dalam proses ini Dekomposisi oleh hidrogen dekomposisi hidrogenasi. Artinya, proses perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan perengkahan katalitik dengan “menginjeksikan” hidrogen ke dalam molekul-molekul fraksi hidrokarbon tak jenuh Dengan cara ini LPG, nafta, kerosin, avtur dan solar dapat dibuat dari minyak bumi. Jumlah yang diperoleh lebih tinggi daripada perengkahan termal atau perengkahan katalitik saja dan kualitasnya sangat baik. Selain itu, jumlah residu berkurang. Alkilasi Proses ikatan kimia dua hidrokarbon isoparafin untuk membentuk alkil oktan tinggi. Alkylate ini dapat digunakan sebagai bensin atau avgas. Polimerisasi Ikatan dua atau lebih molekul menjadi satu molekul yang disebut polimer. Tujuan dari polimerisasi ini adalah untuk mengikat molekul hidrokarbon berbentuk gas etilen, propena dengan senyawa nafta ringan. Modifikasi Proses pirolisis nafta secara perlahan untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan oktan yang lebih tinggi. Selain itu juga dapat berupa konversi katalitik dari komponen nafta untuk menghasilkan senyawa aromatik dengan oktan yang lebih tinggi. Isomerisasi Proses ini mengubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa menambah atau menghilangkan bagian aslinya. Hidrokarbon linier diubah menjadi hidrokarbon garis cabang oktan tinggi. Proses ini memungkinkan konversi n-butana menjadi isobutana. Isobutana dapat digunakan sebagai bahan baku untuk proses alkilasi. b. Metode Ekstraksi Pada metode ini pemisahan terjadi karena kelarutan fraksi minyak dalam pelarut seperti SO2 dan furfural berbeda. Metode ini menghasilkan sejumlah besar produk dan kualitas yang sangat baik. Metode destilasi murni. c. Proses Kristalisasi Dalam proses ini, fraksi dipisahkan berdasarkan titik leleh yang berbeda. Lilin dan oli filter dibuat dari bahan bakar diesel yang kaya parafin dengan pendinginan, pengepresan, dan penyaringan. Produk lain tersedia sebagai produk tambahan di hampir setiap proses manufaktur. Produk-produk tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar petrokimia yang dibutuhkan untuk produksi bahan plastik, bahan dasar kosmetik, penolak serangga dan berbagai produk petrokimia lainnya. d. Pemurnian perlakuan Produk Produk minyak yang diperoleh pada tahap pertama dari perawatan dan perawatan selanjutnya sering terkontaminasi dengan zat berbahaya seperti senyawa kaustik dan bau yang tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan, misalnya menggunakan soda api, tanah liat, atau proses hidrogenasi. Nah, itulah penjelasan tentang proses pengolahan minyak bumi, dari asal usul dan unsur perubahannya hingga bisa kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Minyak bumi adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, namun sayangnya masih banyak pula yang dikuasai asing. Itulah sebabnya hal ini menjadi menarik untuk dipelajari. Grameds bisa mencari referensi tentang minyak bumi lewat koleksi buku Gramedis di atau selamat belajar. SahabatTanpabatas. BACA JUGA Minyak Bumi Asal-Usul, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya Jenis Sumber Daya Alam Contoh dan Cara Melestarikannya Pengertian Sumber Daya Alam Serta Cara Melestarikannya 5 Manfaat Pertambangan dan Cara Mengelola Sumber Daya Alam Jenis Sumber Daya Alam Contoh dan Cara Melestarikannya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
dasopang dasopang Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan Ghozifataulwan1 Ghozifataulwan1 Dengan cara mencari sumber energi tersebut dengan menggunakan alat khusus. dan digali ke dalam untuk menemukan sember energi tersebut. atau juga dengan mengolah limbah menjadi bahan bakar sintetis dlm inggrisnya boleh tau bang? Iklan Iklan Pertanyaan baru di Kimia Membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan non-elektrolit Perbandingan kenaikan titik didih suatu larutan elektrolit biner dengan … larutan non elektrolit untuk konsentrasi yang sama adalah 2 1. Perbandingan sifat koligatif yang juga bernilai sama dengan kenaikan titik didih kedua larutan adalah .... A. penurunan tekanan uap dan tekanan osmosis B. penurunan titik beku C. penurunan tekanan uap dan penurunan titik beku D. tekanan osmosis E. penurunan titik beku dan tekanan osmosis apa itu termometer forenheit BANTUIN NO 22 SAMA NO 23 SAMA CARANYA PLIIISSBanyaknya larutan NaOH 0,1 M yang harus ditambahkan pada 5 mL larutan CH3COOH 0,1 M Ka = 1 x 10-5 agar … diperoleh larutan penyangga dengan pH = 6 adalah........ a. 5 mL b. 5,5 mL c. 50 mL d. 55 mL e. 60 mL Jika 200 ml larutan BaNO32 0,1 M dicampurkan dengan 300 ml larutan Na2SO4 0,2 M maka konsentrasi ion Ba2+ setelah pencampuran adalah ... Ksp BaSO4 … = 1,1 X 10 pangkat -10 A. 2 x 10 pangkat -1 M B. 8 x 10 pangkat -2 M C. 1,2 x 10 pangkat -1 M D. 4 x 10 pangkat -2 M E. 1 x 10 pangkat -1 M help me.... Bila diketahui kelarutan basa LOH2 dalam air sebesar 5 x 10 pangkat -5 mol/liter maka pH larutan jenuh LOH2 adalah ... A. 5 - log 5 B. 5 + log 5 … C. 14 D. 4 E. 10 tolong bantu ya semoga Sebelumnya Berikutnya
- Sponsor - 1. Sebutkan akibat pencemaran NO dan NO2 …… a. Efek rumah kaca dan pemanasan global b. Efek rumah kaca dan penyebab kematian c. Penyebab kematian dan hujan asam d. Penyebab hujan asam dan penyebab kanker e. Hujan asam dan penyebab kanker Jawaban D Pembahasan NO pada konsentrasi tinggi dapat menimbulkan keracunan dan gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam. Sedangkan jika NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogenik atau penyebab terjadinya kanker. Jika terhirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. 2. Jelaskan dampak negatif yang dapat terjadi jika bahan bakar minyak digunakan secara berlebihan…….. a. Negara kita akan kaya bahan bakar minyak b. Negara kita akan mengalami pencemaran c. Negara kita akan kehabisan bahan bakar minyak d. Negara kita akan mengalami polusi yang sangat hebat e. Negara kita akan disegani oleh negara lain Jawaban C Pembahasan Jika kita menggunakan bahan bakar secara berlebihan hal itu dapat merugikan kita, yang dahulu bahan bakar minyak kita merupakan pengekspor, saat ini menjadi pengimpor minyak bumi. Berdasarkan perhitungan rasio cadangan minyak bumi dengan produksi serta konsumsi minyak bumi di Indonesia, minyak bumi Indonesia akan habis sekitar tahun 2027. Hal itu menandakan, kita tidak boleh menggunakan bahan bakar minyak secara berlebihan. 3. Hasil reaksi dari CH4 + Br2 …….. a. CH3Br + HBr2 b. CH3Br + HBr c. CH4Br+ HBr d. CH3Br2+ HBr2 e. CH5Br2+ HBr3 Jawaban B Pembahasan CH4 + Br2 → CH3Br + HBr 4. Buatlah isomer struktur rantai dan posisi dari senyawa pentena yang mungkin, dan berikan namanya. a. CH2 CH CH2 CH2 CH3, CH3 CH CH CH3 dan 2-pentena dan 1 butena b. CH2 CH CH2 CH2 CH3, CH2 CH CH2 CH2 CH3 dan 1 butena dan 2-pentena c. CH2 CH CH2 CH2 CH3, CH2 CH CH2 CH2 dan 2-pentena dan 2-pentena d. CH2 CH CH2 CH2 CH3, CH3 CH CH CH2 CH3 dan 2-heksena dan 2-pentena e. CH2 CH CH2 CH3, CH3 CH CH CH2 CH3dan 1 pentena dan 2-pentena jawaban E Pembahasan Isomer rantai CH2 = CH —CH2 — CH2 — CH3 1 2 3 4 5 Namanya 1-pentena Isomer Posisinya ada 2, yaitu CH2 =CH— CH2 —CH2 — CH3 1 2 3 4 5 Namanya 1-pentena CH3 — CH =CH— CH2 — CH3 1 2 3 4 5 Namanya 2-pentena 5. Bagaimana cara memproduksi bensin dalam jumlah yang besar? a. Cracking b. Knocking c. Destilasi d. Fraksi e. Treating Jawaban A Pembahasan Cara yang dilakukan adalah dengan cara proses cracking pemutusan hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek. Minyak bumi dipanaskan sampai suhu 8000C, sehingga rantai hidrokarbon yang kurang begitu dibutuhkan dapat dipecah menjadi rantai pendek, sesuai rantai pada fraksi bensin. Maka, semakin banyak rantai pendek yang terbentuk akan semakin banyak fraksi minyak yag terbentuk. 6. Apakah penyebab efek rumah kaca atau green house effect? a. Penyebabnya yaitu dari hasil fosil-fosil terdahulu/ jasad renik b. Penyebabnya yaitu dari hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara c. Penyebabnya yaitu dari hasil plastik-plastik d. Penyebabnya yaitu dari hasil penguapan e. Penyebabnya yaitu dari hasil destilasi jawaban B Pembahasan Proses terbentuknya efek rumah kaca disebabkan oleh gas CO2. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Keberadaan CO2 yang berlebihan diudara memang tidak berakibat langsung pada manusia, sebagaimana gas CO. Berlebihnya kandungan CO2menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda disekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect. Baca juga 35 Soal Hidrokarbon dan Minyak Bumi Beserta Pembahasannya 16-35 Soal Hidrokarbon Kelas X 35 Soal Hidrokarbon Kelas X Ikatan Kovalen Polar Dan Non Polar Serta Hubungan Keelektronegatifannya Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Biloks Pengertian Stoikiometri , Masa Atom Relatif Dan Massa Molekul Relatif Hidrokarbon Alkena Lengkap Dengan Tata Nama Mengenal Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Pengenalan Tata Nama Hidrokarbon Alkana Kenali Keunikan Dari Atom Karbon Cara Menentukan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Polusi Udaraa Akibat Pembakaran Bahan Bakar Fosil Stoikiometri Rumus Lengkap Perhitungan Kimia Mengenai Konsep Mol Stoikiometri Pentingnya 5 Hukum Hukum Dasar Kimia Menyetarakan Persamaan Reaksi Kimia Pengertian Ikatan Kovalen , Pembentukan Dan Sifat Ikatan Kovalen Pelajari Lengkap Perkembangan Sistem Periodik Pelajari Lengkap Tata Nama Senyawa Sederhana Ayo Belajar Konfigurasi Elektron Kelas X 7. Sebutkan tiga tahapan yang digunakan dalam proses industri petrokimia…… a. – Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia – Mengubah bahan dasar menjadi produk antara – Mengubah produk antara menjadi produk akhir b. – Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia – Mengubah bahan dasar menjadi produk antara – Mengubah produk antara menjadi air c. – Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan polimer – Mengubah bahan dasar menjadi produk antara – Mengubah produk antara menjadi produk akhir d. – Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar destilasi – Mengubah bahan dasar menjadi produk antara – Mengubah produk antara menjadi produk polimer e. – Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia – Mengubah bahan dasar menjadi produk plastik – Mengubah produk antara menjadi produk akhir Jawaban A Pembahasan Tiga Tahapan yang di gunakan dalam proses industri petrokimia, yaitu Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia Mengubah bahan dasar menjadi produk antara Mengubah produk antara menjadi produk akhir 8. Manakah reaksi pembentukan gas asetilena dari karbid CaC2, dan sebutkan kegunaan gas asetilena dalam kehidupan sehari-hari? a. 4CaC2 + 2 H2O → C2H2+ Ca OH2 b. CaC2 + 2H2O → C2H2+ Ca OH2 c. 2CaC2 + 4 H2O → C2H2 + Ca OH2 d. 3CaC2 + 6 H2O Pt/Ni → C3H2 + Ca2 OH2 e. CaC2 + 8 H2O → C2H2 + Ca OH2 Jawaban B Pembahasan Alkuna yang terpenting adalah etuna, yang lebih dikenal sebagai asetilena, yaitu suatu gas yang sering digunakan pada proses pengelasan logam-logam. Gas asetilena diperoleh dengan cara mereaksikan kalsium karbida karbid dengan air. CaC2 + 2 H2O → C2H2+ Ca OH2 Karbid Air AsetilenAir Kapur 9. Untuk menaikkan angka oktan ditambahkan TEL, tetapi sekarang sudah ditinggalkan. Mengapa demikian? Pembahasan Hal itu dikarenakan dengan penambahan TEL terbentuknya timbal sisa pembakaran yang dapat mengendap di mesin. Oleh karena itu, perlu ditambahkan senyawa 1,2 dibromoetana C2H4Br2, yang akan mengikat timbal menjadi PbBr2 yang mudah menguap. Adanya PbBr2yang berasal dari bensin menimbulkan masalah baru, yaitu dapat menimbulkan pencemaran. Selain itu, timbal yang terlepas ke udara juga berbahaya bagi kesehatan . Oleh karena itu, saat penggunaan timbal untuk meningkatkan angka oktan sudah ditinggalkan. Sebagai gantinya, digunakan bahan lain seperti MTBE Methyl Tertiary Butyl Ether. 10. Bagaimanakah proses terbentuknya minyak bumi menurut teori dupleks? Pembahasan Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati. Jasad renik tersebut terbawa air sungai bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan tahun bahkan jutaan tahun, temperatur tinggi, dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas. Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen yang berpori, sedangkan bintik minyak dan gas bergerak ketempat yang tekanannya rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap trap yang merupakan batuan kedap. Pada daerah perangkap tersebut, gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air. - Sponsor -